Nggak Nyesek Juga Sih :')

Aku tertidur pulas dalam alunan gelap malam di bawah genteng rumah yang banyak sawang-sawangnya. Genteng rumah itu udah tua banget. Item dan retak separuh. Sampai-sampai aku merasa angker setiap kali ingin tidur. Kok angker, Zak? Ya emang angker. Kamu pikir kata, 'ANGKER' cuma di gunakan dalam dunia persetanan? Atau mungkin persepsi mu mengatakan, kalau angker itu ketika kamu melihat pocong ngesot keramas di wc umum? Hah? Engga kan? So, jangan sembarangan menafsirkan kata angker. Masa pocong ngesot keramas kamu bilang angker. Jangan aneh-aneh, okey!

Menurut ku, hal yang paling angker di dunia ini adalah ketika aku melihat wanita yang kusuka sedang bersama dengan orang lain, sedang bermesraan, suap-suapan sambil bawa tongkat hansip, dan secara nyata aku lihat wanita yang kusukai itu tumbuh brewok dan berjakun dilehernya. Idih… itu kan angker banget! Dan cowoknya pakai lipstik dengan dandanan menor yang bikin gw trauma selama 4 hari gak bisa makan. Seperti itu tuh, sama aja kayak penghuni alun-alun depan toko Tasya yang pengen tawuran karena rebutan pelanggan. Dan aku sebagai pengagum wanita yang kusukai itu gak percaya dengan type cowoknya yang seperti itu.

Di malam itu, karena suasananya mulai angker aku nyalain tv buat nonton bola, yang secara benar aku tidak begitu suka bola, yah biar gak sunyi-sunyi amat. Nah, dan sekarang aku lagi nonton tv, lima menit kemudian jadi tv yang nontonin aki tidur, dua detik kemudian iler membasahi pipi bagian bawahku, iler itu bagaikan akses jalan penghubung antar pulau. Ku sedot iler naik dan turun seiring dengan hembusan nafas nan memburu. Lutut menekuk hampir bersentuhan dengan dagu. Kalian bisa bayangin aku tidur kaya gimana. Yah… yah… yah, mungkin kalau para pemain bola yang sedang bertanding di tv keluar dari tv. Hal pertama yang mereka lakukan di malam itu adalah berjalan perlahan menghampiriku, kakinya melangkah pelan-pelan menjinjit. Kemudian kalau sudah tepat berada di hadapanku, mereka langsung men_Slading Tackle kepala ku sambil teriak 'Woy…! Tidur mu tuh kayak orang nahan berak batako!' ha ha ha

Yah, begitulah kalau aku tidur. Dari mata tertutup sampai paginya terbuka. Bangun.. Dan satu yang langsung aku cari, yaitu HP.

Pagi hari itu aku langsung on dan mendapati foto yang menurut ku sangat angker di timeline facebook, yaitu foto dia dengan seorang pria sedang bermesraan. Oh mai gat!! Astaga frahon! Aki kaget sekaget-kagetnya sampe-sampe kentut diujung pantat keluar tanpa seizin sang pemilik. Rasanya seperti jantung ku berhenti berdetak, waktu rasanya mandeg ditengah energi negatif ini. Detukan jam tak baerbunyi layaknya mengerti dipagi hari yang buta ini ada seorang pria yang sedang patah hati. :')

Kuhela nafas panjang sembari menurunkan hp yang ku genggam diatas bantal. Rasanya aku kehilangan semangat gitu pagi ini. Hmm.. Biarlah.. Dia bukan jodohku.. Tapi kalau dipikir-pikir lagi aku gak pernah ngomong sama dia kalau aku suka sama dia, Agggģhhh... Lalu nagaimana dia bisa tau kalau aki suka, sementara aku gak ngomong. Baiklah nanti ditempat kerja aku coba buat nyatain perasaan ini, aku gak peduli meski mengetahui fakta bahwa dia sudah punya pacar@^#£÷_÷& apalah itu namanya. Yang penting aku bisa lega sudah nyatain perasaan yang ngeganjal ini. Akhirnya aku pergi ke kamar mandi dan siap-siap buat berangkat kerja.

Seketika aku sudah nyampai pabrik dimana aku mencari rupiah. Pucuk dicinta ulam pun tiba, aki bertemu dengannya didepan gerbang, dia baru datang. Jantung ku rasanya berdebar-debar ketika melihatnya melewati pintu gerbang yang terbuka itu. Waduhh himana ini ya, samperin apa kagak? Aduh.. gimana ya.. Agghhh......

Sekarang aku menyadari, bahwa untuk menyatakan perasaan itu sulit. Andaikan aku dapat memilih, aku lebih memilih mengerjakan 100 soal matematika dari pada aku harus menyatakan perasaan ku pada Nisa. (Semoga saja dia baca, jadi secara tidak langsung dia sudah tahu bahwa aku suka sama dia, hahaha)

Nisa betul-betul membuatku merasa mati rasa, kejang-kejang, dan hilang akal karena pesona yang ia tebarkan. Satu kali aku tidak bertemu dengan nya, aku merasa hidup ini tidak sempurna. Ibaratkan sayur akan hambar bila tanpa garam, hotel tidak akan nyaman bila tanpa kamar. Okey ini berlebihan kawan.

Dan hasilnya.. Nol. Aku gak bisa nyatain perasaan ini.
Biarkan sajalah terpendam, lama-lama juga hilang-hilang sendiri termakan waktu. Yah, sebetulnya kasus ini hanya waktu yang bisa menjawabnya. Jadi intinya sekarang aku bakalan ikhlas, lalu move on. Yeah.

A a a..

A

Baiklah!

Semuanya berakhir hari ini. Pengaguman buta itu terhempas begitu saja pagi tadi, entah keberanian darimana yang membuatku mampu mengucap selamat tinggal dalam hati dan semua yang kurasakan. Padahal jika kupikir ulang, bagaimana aku bisa mengucapkan selamat tinggal kepada orang yang selama ini tidak pernah menjadi milikku? Wkwk konyol banget. Tapi sudahlah, aku yakin ini bukan sesuatu yang salah, karena bukankah selama inipun aku sudah cukup lelah, tiap saat terus bimbang, ya kan? Apapun yang terjadi dikemudian hari, aku harus mampu membawa senyum, althought it just a pretend. Biar sajalah, cukup bantal, guling dan setumpuk kertas di kamarku yang memahami, bahwa hatiku tak lagi bertepi.

Bai-bai Nisa 😙

Comments

Popular posts from this blog

About RISKY Episode 2 - Kalian Bakalan Naksir

Persaingan Sengit Cowok Yang Mencintai Secara Diam-Diam

Setiap Tarikan Nafas Itu Menuju Ke....Death