Aku Di Rumah : Mimpi dan Si Mondi

Berfikir untuk menulis suatu hal yang menarik, meski tidak berguna bagi bangsa dan negara, namun susunan kalimat ini mengandung lemak bagi sang pembaca. Hati-hati gendut.

Gw memikirkan tentang bagaimana kejadian absurd gw dirumah, dan gw mulai dari sini..

Di jalan Hang Tua, di depan masjid, ada satu adegan yang mana gw harus berantem sama tiga orang di tonton banyak orang.

Gw akting dengan segenap jiwa dan raga.
Dengan masuk ke dalam jiwa sang tokoh pahlawah di siang bolong.
Dengan kombinasi sempurna antara perasaan dan logika.
Layaknya Jhon Cena lagi nahan poop. Uoh!

Setelah selesai suting, dengan ngos ngosan gw tanya ke Abang bermata sipit, salah satu orang penting di lokasi suting.

"Gimana tadi ekting gw pas berantem, keren kan?" gw nanya dengan pede.

"Kaya kura-kura liar" Dia jawab dengan santai.

Gw gondok tiga kilo menahan tawa. Keren juga gw bisa seliar itu, padahal gw kura-kura ternak. Gw mulai tertawa di lokasi suting.

"Kat Kat Kat" suara dari belakang.

"Lho, kenapa di kat bang?" tanya gw seraya menoleh kebingungan.

"Akting lo bagus, tapi muka lo gak memungkinkan, liat tuh!" sambil menahan tawa ngeliatin muka gw saat berantem tadi.

"Gak memungkinkan gimana bang?! saya sudah berusaha semaksimal mungkin masang muka sekeren gini"
Gw melotot ngeliatin orang yang di sebut Produser.

"Hey Hotep, potong yang mau berantem tadi" teriak ke rekannya, di sambungnya "Dan sekarang istirahat dulu, nanti kamu akting berantem lagi, tapi ingat, jangan masang muka kaya tadi, yang bisa malah ketawa penontonnya" berlalu sambil tertawa.

hening seketika.

(apaan tuh, tertawa kaya gitu)

Waktu gw duduk di kursi, lokasi suting, seorang cewek yang berparas cantik dengan body aduhai nyamperin gw, ia membawa segelas jus jeruk. Pengertian sekali nih cewek, gw kagak minta, tapi di bawahin kemari, ajib bener. Tiba-tiba dia tersandung dan jus jeruknya tumpah ke muka gw O.O

"AA" Air hujan menetes tepat di muka gw, gw terjaga. Usut punya usut ternyata semuanya hanya mimpi. (mimpi suting film) ya ampunnnn!!!!.

Tiap musim hujan kaya gini, atap rumah gw selalu bocor, sedangkan Bokap udah ngecat atapnya dengan berbagai cat, dari cat yang tahan lama, tahan bocor, dan yang tahan banting sekalipun, masih saja bocor. Hedehhhh..Hujan pagi pagi gini, lalu gimana gw harus berangkat sekolah? basah... ini lama nggak yahh.
Lalu gw memutuskan untuk mandi terlebih dahulu, siapa tau setelahnya hujan bisa redah.

Setelah mandi selesai, dengan mengacak ngacak rambut dengan handuk, hujan makin menggila, HNNNNNN. Memandang kosong melihat ke arah jendela, mulai bergumam dalam hati. "Momen kaya gini adalah momen yang sangat membosankan, harus bolos sekolah karena hujan" Makin terdengar suara butiran air hujan yang menerpa genting.

"Tik tik tik, bunyi hujan di atas genting, airnya turun, tidak terkira, cobalah tengok, dahan dan ranting, pohon dan kebun basah semua" Hmm, eh, sejak kapan gw punya kebun? kalau pohon sih ada di depan rumah gw, ada pohon jambu merah.

Saat itu gw bener-bener di kagetkan oleh diri gw sendiri, sedari tadi gw berdiri sambil natapin air hujan dari jendela gw hanya memakai kolor. !!! seinget gw, gw puterin handuk, tapi... setelah gw meraba rambut, handuk masih di atasnya. WHATT!!.

Gw mulai panik, gak sadar kalau bugil.. langsung dengan gaya loncatan indah gw menuju kamar dan memakai baju oblong.

Ketika duduk di ruang tamu, lagi asik mainin hape, adek gw yang masih sekolah dasar masuk ke rumah dengan basah kuyup, di duga dia habis hujan hujanan, langsung gw marahin.

"Hey, pagi pagi gini hujan hujanan, kalau sakit baru tau rasa kamu" ujar gw sedikit jengkel.

"Ah, memangnya kenapa kak, aku habis beli permen" ngeluarin beberapa permen dalam saku.

"Oh, sini kakak minta"

"Enak saja, beli sendiri"

"Ohh, kakak laporkan ke Ibu kamu kalau habis hujan hujanan di pagi hari” melihatnya dengan serius.

"Eh, jangan kak, nih ambil" sambil ngelemparin dua buah permen ke arah gw, dengan sergap gw tangkap keduanya (btw ketika kecil gua jadi keeper kampung, pemain peganti tapi) lalu dia berlari ke kamar mandi dan langsung mandi. Gw hanya bisa tertawa setelah menggobloki adek gw.

Ternyata nggobloki adek gw lebih gampang daripada nggobloki pacar gw, tapi terus terang hingga detik ini gw gak punya pacar, maksudnya bukan ga punya pacar, tapi belum punya pacar, yah kurang lebihnya seperti itulah.

Tak lama kemudian dengan permen yang gw kunyah adek gw yang satu lagi bangun dari tidurnya, dia mengampiri gw dan bertanya.

"Kak, gak sekolah?" tanyanya

"Nggak, kamu juga gausah sekolah sekarang, sekolahnya kebanjiran, hujan ini dari tadi malem belum redah" ajakan buruk sambil sedikit berdusta. (btw adek gw yang ini masih sekolah menengah)

"oke deh, bisa di bayangkan juga kalau aku sekolah, mungkin basah kuyup" ujarnya melihat ke arah jendela.

"makanya itu, gak usah sekolah" sambil nyengir gw ucapkan.

Dan tiba-tiba erangan tangisan bayi muncul, itu adek gw yang ketiga, adek perempuan gw, dia masih balita, masih dalam jangkauan asi. Lalu tangisannya berhenti begitu saja, mungkin sudah di tangani oleh nyokap.

Gw anak pertama, di lahirkan pada tahun 98 ya, ingat itu baik-baik. Keluarga gw itu keluarga yang kerren kalau di perhatikan, Bokap gw kali-laki, sama seperti gw, dia takut sama yang namanya cicak. Hiiii!! geli menggelitik katanya. Lalu adek gw yang masih sekolah menengah juga laki-laki seperti gw, dia takut sama yang namanya kecoa. Hiiii!! Hiiiii!! . Entah kenapa hewan kecil yang kaya gitu di takutin sama mereka, beda dengan gw, gw takut sama yang namanya tikus, Hiiiiiiiiiii!!!!!!!!! siapa coba yang ngga takut sama yang namanya tikus ya, Hiii....!!! Udah jellek, item (meski yang putih gw juga takut, orang sama-sama tikus) jujur, gw yang lagi ngetik ini geli-geli sendiri. Hiiii, tikusssss!!

Lalu pada suatu hari di kamar gw kata adek gw yang masih sekolah dasar (dia berani sama tiga hewan yang bokap, adek gw, dan gw takutin)

"Kak.. kamar.. kamarnya ada tikus" bicara ke gw dengan cepat.

"Apa!! ngapa nggak kamu usir" gw sangat panik saat itu, gimana nih, gimana caranya ngeluarin dia dari kamar gw. O.O Nuoohhh... seseorang... tolong....

"Sudah kak, sudah ku usir tikusnya, dia kirim salam, katanya akan datang lagi ketika kakak tidur" jawabnya sambil cengengesan.

"Apaan kamu hah, gak usah becanda!" meskipun sedikit lega dengan ucapan adek gw tadi, gw masih panik dengan kata kata terakhirnya.

"Kakak goblok!, mana ada tikus kirim salam" sambil lari keluar rumah dan tertawa.

"...." gw diem di tempat. Sialan, sekarang giliran gw yang di goblokin sama adek gw.

AAAAA…

Kenapa si mondi ngeganggu hidup gweee.. (mondi = tikus)

Comments

Popular posts from this blog

About RISKY Episode 2 - Kalian Bakalan Naksir

Persaingan Sengit Cowok Yang Mencintai Secara Diam-Diam

Setiap Tarikan Nafas Itu Menuju Ke....Death