Aku Mudah Terpengaruh Loh Orangnya

Ketika Aku kecil, aku adalah anak yang mudah terpengaruh dengan apapun yang aku lihat, tonton, dan baca. Selagi pengaruh tersebut aku rasa baik, tidak ada salahnya menanamkan pada diri sendiri. Terutama saat aku duduk dibangku SD. Ketika menonton ultraman di TV. Aku jadi ingin berubah menjadi besar dan menjadi robot lalu mengalahkan musuh-musuh yang ada didepanku. Ketika power ranger tayang selanjutnya, aku pikir dengan menjadi seperti mereka lebih praktis, nggak perlu jadi besar, ya kan. Bisa punya semacam telepon genggam yang bisa membuat tubuh ini berubah menjadi ranger, memiliki kekuatan secara otomatis, dan dapat memanggil semacam hewan peliharaan dengan telepon genggamnya itu ketika sang musuh berubah menjadi raksasa. Itu adalah Kochiyoshe No Jutsu versi ranger. Hanya satu hal yang ada di otak ku saat itu, aku harus mendapatkan telepon genggam seperti milik para ranger yang tayang ditelevisi. Dan akhirnya aku sadar bahwa itu hanyalah film yang dibuat untuk mengisi waktu libur dihari minggu ini, mereka nggak benar-benar ada. Power Ranger itu kagak ada didunia nyata.

Disisi lain ketika sebuah film super hero tayang di tv, yaitu Spider-Man. Aku jadi sangat pingin bisa ngeluarin jaring dari tangan, menanjat tembok, dan melompat dari gedung ke gedung. Aku pikir jika aku memiliki kekuatan seperti itu, aku bisa menunjukan kepada teman-temanku betapa hebatnya diriku. Namun hal itu sama saja. Karena hal paling menyebalkan itu bukan ketika kalo kita lagi deket sama cewek sudah lama tapi baru tahu kalo dia sudah punya pacar. Tapi ketika habis digigit laba-laba lalu gak berubah jadi Spider-Man. Yup. Menyebalkan sekali memang.

Ketika Aku SMP, aku nonton film jepang bersama teman-temanku. Yaitu film Crows Zero. Singkat kisahnya seorang murid pindahan yang bernama Genji ingin melampaui ayahnya dengan menaklukan sekolah barunya, dimana sekolah tersebut hanya berisi para berandal. Aku mulai terpengaruh dengan bagaimana cara mereka berkelahi dan solid terhadap teman. Sesekali aku akting seperti mereka dan malah tanggapan temenku begini; ‘Mukamu gak pantes Zak’

‘lha? Kok bisa?’

‘Malah kayak banci gagal dapet mangsa’

‘APA!!?’

‘Ya karna kau itu agak cantik, mending jadi banci. Wkwk’

‘Sialan kalian!’

Sebegitu ributnya didalam kelas ketika saling akting memerankan salah satu tokoh di film Crows Zero itu. Dan aku masih kefikiran dengan apa yang temenku bilang tadi (kau itu agak cantik) . Whaaa, baiklah nggak papa, mungkin ini effect terlalu tampan. Kyakyakya.

Pengaruh budaya populer pada diriku saat ini juga ditularkan dengan apa yang pernah aku baca. Sewaktu aku baca komik Crows X Worst, aku jadi pingin mendalami bagaimana jadinya jika aku berperan menjadi mereka disekolah SMA ku nanti.. Tapi karena aku hidup disekolah SMA berdampingan dengan seorang cewek-cewek. Jadinya tidak terlalu kelihatan aura crowsernya. Nggak mungkin juga kan aku harus terus bergaul dengan para laki-laki terus, karena memang nyatanya aku bukan homo. Yah, aku seimbangkan pergaulan dimasa SMA ini. Meski aku nggak ada niatan sama sekali buat pacaran, namun temen perempuan tetaplah perlu.

Dizaman itu, ketika bacaan romance jadi peringkat teratas dalam list buku yang pernah aku konsumsi. Dampaknya bacaan romance ini begitu mempengaruhi hidup ku hingga wajar, kalau aku lebih suka perempuan yang perfect seperti yang dikisahkan dalam sebuah cerita romance. Pengaruhnya begitu buruk. Apakah aku begitu bodoh sehingga mempercayai bahwa setiap perempuan perfect di cerita romance itu nyata? Yah, aku sendiri tidak tahu. Yang aku tahu, aku ingin punya pacar seperti dalam cerita yang pernah aku baca. Yah.. Dan jadilah aku jomblo sampai detik ini.

Jadi jomblo sendiri aku punya alasan, mungkin sama kaya jomblo-jomblo diluar sana yang menginginkan memiliki kekasih yang sempurna.. Saat itu Risky temenku bertanya alasan kenapa aku jomblo.

‘Aku masih mencari wanita yang sempurna’ Begitulah jawabanku.

Jadillah aku jomblo yang belagu. Kalau aku ngomong gitu di tongkrongan abg labil pasti diketawain setengah mati. Hufff… Setiap jomblo-jomblo pasti sama kriterianya kenapa sampai sekarang tidak punya pacar, saking gobloknya mereka sampa-sampai alasan itu bertolak belakang. Pengen cari yang sempurna tanpa ada kekurangan, pengen cari anak orang kaya biar gak ngeluarin duit pas ngedate tapi dia goblok, pengen cari yang cantik biar gak malu sama temennya tapi dia jorok, pengen cari yang pengertian biar bisa ngertiin tapi dia jelek, pengen yang ini pengen yang itu, dan… selalu bertolak belakang, itulah yang disebut kekurangan. Padahal jomblo-jomblo kaya aku ini yang dibutuhin cuma satu; cari yang mau.. Itu aja susah. Karena pada dasarnya gini, aku percaya satu hal, bahwa kita tidak akan pernah bisa dapetin yang sempurna, itu nggak ada.. orang yang sempurna itu nggak ada sama sekali. Setiap orang pasti memiliki kekurangannya masing-masing.

Orang yang terpengaruh pada apapun itu kadang lupa pada diri sendiri. Kesimpulan yang bisa diambil dalam tulisan yang nggak berguna bagi masyarakat ini adalah; janganlah sampai terpengaruh oleh pengaruh negativ, dan jadi diri sendiri dengan menuruti hati kecil untuk kedepannya agar jauh lebih baik lagi.

Comments

Popular posts from this blog

About RISKY Episode 2 - Kalian Bakalan Naksir

Persaingan Sengit Cowok Yang Mencintai Secara Diam-Diam

Setiap Tarikan Nafas Itu Menuju Ke....Death